Yang Ngintip :

a Wife, a Mother and Working at Home.. Yess! very Proud of it

Saturday, September 20, 2014

Teladan atau Ajakan ?


Ngobrol sama salah satu orangtua murid di sekolah deaz


A : anak saya mah disuruh sholat teh susaaah minta ampun, padahal udah umur 7 tahun


Saya : Bukan di suruh bu, tapi di ajak :)


A : eehh iya yaa.. saya nya juga masih belang betong sholatnyaa


-- Ketika kita suka mendengar bahwa contoh dan teladan itu PENTING dalam hal mendidik anak, Bagi saya MENGAJAK jauuh lebih penting..


Menyuruh tak pernah jadi efektif dalam mendidik anak, dan memberikan teladan juga akan kurang "ngefek" kalau tanpa ajakan.. Ini bukan berarti saya jd serba sempurna untuk mendidik anak yee.. sekedar sharing pengalaman pribadi, mudah mudahan efektif dan bisa diaplikasikan untuk yang lain..

Sering kali saya perhatikan, anak anak saya khususnya, kalau di perintah untuk sholat atau mengaji, akan menunda dengan dalih macam macam.. entah itu sedang baca, sedang nulis, sedang kerjakan ini itu.. see.. Perintah TIDAK efektif

Tapii Kalau saya BERGERAK duluan, ambil Wudhu.. ambil mukena dan bilang " sholat yuuukk" .. maka mereka pun akan bergegas menuju kamar mandi untuk wudhu dan ambil mukena dan ikut sholat berjamaah..

Begitu pun dengan mengaji.. Duduk bersama mereka.. memperhatikan bacaan mereka.. jauh lebih efektif daripada memberikan al-qur'an atau Iqra dan bilang " baca qur'an sayang " dan kita asyik sendiri dengan urusan kita..

Cara ini saya sadari setelah proses Trial and error.. jadi tak pernah menjadikan saya sempurna, karena PASTI masih banyaaakk ibu yang lebih HEBAT dr saya.. . Saya pribadi Sekarang ini MASIH bingung mengajarkan hapalan Surat, hadist atau ilmu ilmu fiqih.. secara saya pribadi masih miniiimmm ilmunyaaa.. dan NGAKU BUTUH banget dibantu.... #SelfKeplak

Jadiii sebenarnya untuk urusan sholat dan mengaji al-Qur'an masih bisa kok kita orangtuanya sendiri yang turun langsung.. asal dengan Syarat : Mengajak, bukan memerintah atau sekedar memberikan Contoh..

#BelajarTerus

TUPO ?? OMG!



sebegitu Menakutkannya kata Tutup Poin, lebih karena Mindset kita di setting "takut" saat mendengar "TARGET" 

padahal kalau mau bicara tentang Dunia Nyata.. hampir semua aspek hidup kita penuh dengan target.. hanya karena GA dinamakan Target aja makanya ga sebegitu menakutkannya,... 

Pernah sekolah Tooohh?? harus diakui sistem pendidikan di negeri kita bener2 memperhatikan "nilai di kertas" sebagai penilaian untuk kelulusan.. artinya ada TARGET nilai minimal agar bisa LULUS

kerja di manapun pasti ada TARGET.. guru dengan urusan administrasi dan nilai nya.. jam terbang agar dapat sertifikasi.. marketing Perusahaan konvensional pny target jualan , bahkan bukan CUMA 600rb/ bulan..jauh lebih tinggi lagi target jualannya.. 

TUPO itu merupakan konsekwensi Logis sehatnya sebuah perusahaan, dikarenakan perusahaan yg sehat mengandalkan Omset penjualan Produk perbulan untuk "nyawa" perusahaannya.. Perbedaannya bisnis Oriflame dengan perusahaan Konvensional HANYA di letak "kemana" biaya Periklanannya di salurkan

INGAT yaa.. dari 49.900 biaya daftar Upline TIDAK mendapatkan sepeserpun .. Bonus Bulanan MURNI 100% dari komisi Omset Penjualan Produk . 

Sebuah Perusahaan akan menyalurkan uang MILYARAN nya untuk biaya Advertising .. 
ini kira2 biaya ngiklan di TV yaaa http://www.kupas.us/2013/07/berapa-biaya-pasang-iklan-televisi-mau.html .. belum termasuk biaya MEMBUAT iklan nya, Model nya dan Tenaga Advertising nya.. 

1 SLOT 30 detik bisa Jutaan bahkan belasan juta??? kebayang yaa?? 1 perusahan konvensional menghabiskan duit MILYARAN/ bulan buat Siapa?? untuk pegawai stasiun TV kaahh??? sehingga makmur semua pegawainya?? atau terpusat di tangan-tangan pihak tertentu saja?? silahkan anda yang menilai :) 

Bagaimana dengan Perusahaan MLM yang "sehat" yang benar2 mengandalkan Penjualan Produk sebagai "nyawa" perusahaannya seperti Oriflame?? 

TIDAK ada iklan tetap, yang ada Sponsorship sebuah acara.. jadi Bayar Periklanan yang Milyaran/bulan yang seharusnya dibayarkan ke Stasiun TV kalau ngiklan di TV itu dikemanain?? ke MARKETER nya, yang sudah bekerja mengenalkan Produk Oriflame ke konsumen.. siapa?? ya konsultannya.. "member" itu kan hanya masalah bahasa.. Toh pada prakteknya kita memang "pegawai" oriflame, posisi : marketing.  

Ga penuhi target gimana?? woles aja kok, bahkan GA AKAN dipecat.. cuma ya ga di gaji :) dapat apa dung?? yaa keuntungan penjualan langsung kan sudah 23% toh, laba yang WAJAR untuk berjualan sebuah produk.. kalau mau Lebih ya Penuhi targetnya.. KERJA! masa jualan kurang dari 500rb/ bulan ngarepin dapat gaji jutaan.. tanpa ngerjain jobdesk lainnya?? 

Wong saya SERIUS ngajak KERJA, cuma kerja nya bisa dimana saja, kapan saja karena 85% ONLINE.. ada Target, ada Jobdesk.. ada penghasilan YANG sebanding lurus dengan USAHA.. dikasih Training juga kok biar ngerti kerja nya bagaimana.. 

Jadi?? masih fikir-fikir?? 

#FunBizWIthMe